Mengenal Semua Hal Tentang Cacar Air (Varicella)

Cacar Air, Varicella ZosterCacar air (chickenpox) atau dalam istilah medis dikenal sebagai varicella, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Penyakit ini sangat umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat mempengaruhi orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau belum divaksinasi. Cacar air ditandai dengan munculnya ruam kulit yang khas berupa bintik-bintik merah yang kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi cairan.

Penyebab dan Penularan

Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang sangat mudah menular. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lepuhan cacar air atau melalui percikan air liur saat penderita batuk atau bersin. Orang yang terinfeksi cacar air dapat menularkan virus kepada orang lain 1-2 hari sebelum ruam muncul, hingga semua lepuh mengering dan berkeropeng.

Epidemiologi dan Prevalensi Cacar Air di Indonesia

Epidemiologi Cacar Air

Cacar air, yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster (VZV), adalah penyakit yang sangat menular dan umum terjadi pada anak-anak. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari vesikel cacar atau melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Pada iklim sedang, sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Gejala khas cacar air termasuk ruam gatal yang berkembang menjadi vesikel, demam, dan rasa tidak enak badan. Meskipun umumnya ringan pada anak-anak, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius pada orang dewasa dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah​.

Prevalensi Cacar Air di Indonesia

Data epidemiologis terbaru menunjukkan bahwa cacar air tetap menjadi penyakit endemik di Indonesia, dengan insiden yang tinggi terutama di kalangan anak-anak. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2022, terdapat peningkatan kasus cacar air di beberapa wilayah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Prevalensi cacar air cenderung tinggi di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan akses vaksinasi yang terbatas​ (World Health Organization.

Gejala Cacar Air (Varicella)

Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Penyakit ini paling umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat menyerang orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau divaksinasi. Gejala cacar air biasanya berkembang dalam beberapa tahap, dan dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Berikut adalah penjelasan tentang gejala cacar air:

Gejala Awal

Gejala awal cacar air biasanya muncul sekitar 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Gejala ini sering mirip dengan infeksi virus lainnya, meliputi:

  1. Demam: Suhu tubuh meningkat, biasanya ringan hingga sedang.
  2. Kelelahan dan rasa tidak enak badan: Pasien merasa lelah dan kurang bertenaga.
  3. Sakit kepala: Kepala terasa berat dan sakit.
  4. Nyeri otot: Otot-otot tubuh terasa pegal dan sakit.
  5. Kehilangan nafsu makan: Pasien mungkin tidak merasa ingin makan.

Gejala Utama: Ruam Kulit

Beberapa hari setelah gejala awal muncul, pasien mulai mengalami ruam khas cacar air. Ruam ini berkembang dalam beberapa tahap:

  1. Bintik Merah (Makula): Bintik merah kecil muncul di kulit, biasanya mulai dari wajah, dada, dan punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
  2. Papul: Bintik merah tersebut berkembang menjadi papul (benjolan kecil yang menonjol).
  3. Lepuhan Berisi Cairan (Vesikel): Papul berubah menjadi vesikel, yaitu lepuhan berisi cairan yang gatal.
  4. Keropeng: Vesikel kemudian pecah dan mengering, membentuk keropeng (crust). Proses ini dapat berlangsung selama beberapa hari.

Gejala Tambahan

Selain ruam kulit, pasien cacar air mungkin mengalami gejala tambahan seperti:

  1. Gatal-gatal: Ruam kulit cacar air sangat gatal, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
  2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Kelenjar getah bening di sekitar leher, ketiak, atau selangkangan bisa membengkak.
  3. Nyeri Tenggorokan: Beberapa pasien mengalami sakit tenggorokan ringan.

Penyakit yang Mirip dengan Cacar Air

Ada beberapa penyakit yang memiliki gejala mirip dengan cacar air (varicella), terutama dalam hal ruam kulit. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat disalahartikan sebagai cacar air, beserta perbedaannya:

1. Herpes Zoster (Shingles)

Herpes zoster, juga dikenal sebagai shingles, disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tetap berada dalam sistem saraf dan dapat aktif kembali di kemudian hari, menyebabkan herpes zoster. Gejala herpes zoster meliputi ruam kulit yang menyakitkan dan sering terbatas pada satu sisi tubuh atau wajah.

2. Campak (Measles)

Campak adalah penyakit virus yang sangat menular dengan gejala awal termasuk demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah (konjungtivitis). Ruam campak biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini terdiri dari bintik-bintik merah kecil yang dapat menyatu menjadi bercak besar.

3. Rubella (Campak Jerman)

Rubella, atau campak Jerman, adalah penyakit virus yang ditandai dengan ruam merah muda pucat yang biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Gejala lain mungkin termasuk demam ringan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri sendi.

4. Infeksi Enterovirus (Hand, Foot, and Mouth Disease)

Penyakit tangan, kaki, dan mulut adalah infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak. Gejalanya termasuk demam, sakit tenggorokan, dan ruam yang terdiri dari bintik-bintik merah kecil yang dapat berkembang menjadi lepuhan pada tangan, kaki, dan mulut.

5. Impetigo

Impetigo adalah infeksi kulit bakteri yang sangat menular, biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Gejalanya meliputi luka merah yang cepat berkembang menjadi lepuhan berisi cairan, yang kemudian pecah dan membentuk kerak berwarna madu.

Tabel Perbandingan Penyakit-Penyakit Mirip Cacar Air

Penyakit Penyebab Gejala Utama Lokasi Ruam Perbedaan Utama
Cacar Air (Varicella) Virus varicella-zoster Ruam berisi cairan, demam, kelelahan Seluruh tubuh Lepuhan berubah menjadi keropeng
Herpes Zoster (Shingles) Virus varicella-zoster Ruam menyakitkan, terbatas pada satu sisi Satu sisi tubuh atau wajah Biasanya pada orang dewasa yang pernah terkena cacar air
Campak (Measles) Virus campak (morbilli) Demam tinggi, batuk, mata merah, ruam merah Mulai dari wajah, menyebar ke seluruh tubuh Ruam mulai dari wajah, disertai batuk dan mata merah
Rubella (Campak Jerman) Virus rubella Ruam merah muda, demam ringan, nyeri sendi Mulai dari wajah, menyebar ke seluruh tubuh Ruam merah muda, pembengkakan kelenjar getah bening
Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut Virus enterovirus Demam, sakit tenggorokan, ruam lepuhan Tangan, kaki, dan mulut Ruam terutama pada tangan, kaki, dan mulut
Impetigo Bakteri Staphylococcus atau Streptococcus Luka merah, lepuhan berisi cairan Wajah, terutama sekitar mulut dan hidung Luka merah menjadi lepuhan yang kemudian membentuk kerak

Pengobatan Cacar Air

Sebagian besar kasus cacar air bersifat ringan dan dapat diobati di rumah. Langkah-langkah perawatan di rumah meliputi:

  • Istirahat yang cukup: Membantu tubuh melawan infeksi.
  • Minum banyak cairan: Mencegah dehidrasi.
  • Menggunakan losion calamine: Mengurangi rasa gatal.
  • Menghindari menggaruk lepuhan: Mencegah infeksi sekunder.
  • Obat pereda nyeri: Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan untuk meredakan demam dan nyeri.

Dalam kasus yang lebih serius, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dokter mungkin meresepkan obat antivirus seperti acyclovir untuk mengurangi keparahan gejala. Mohon konsultasikan dengan dokter jika gejala sangat mengganggu dan memberat.

Komplikasi Cacar Air

Meskipun sebagian besar kasus cacar air bersifat ringan, namun komplikasi dapat terjadi, terutama pada orang dewasa, bayi, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  1. Infeksi bakteri sekunder: Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri.
  2. Pneumonia: Infeksi paru-paru yang dapat menjadi serius.
  3. Ensefalitis: Radang otak yang dapat menyebabkan kerusakan neurologis.
  4. Sindrom Reye: Kondisi langka tetapi serius yang menyebabkan pembengkakan hati dan otak, sering kali terjadi pada anak-anak yang menggunakan aspirin selama infeksi virus.

Kesimpulan

Cacar air adalah penyakit menular yang umum terjadi tetapi dapat dicegah melalui vaksinasi. Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan, penting untuk mengetahui gejala dan cara penanganannya untuk mencegah komplikasi. Konsultasikan dengan tenaga medis jika gejala cacar air muncul atau jika terdapat kekhawatiran tentang pencegahan dan pengobatan.

Daftar Pustaka

  1. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Chickenpox (Varicella). Retrieved from https://www.cdc.gov/chickenpox/index.html.
  2. Mayo Clinic. (2023). Chickenpox. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351253.
  3. World Health Organization. (2023). Varicella and herpes zoster vaccines: WHO position paper. Retrieved from https://www.who.int/publications/i/item/varicella-and-herpes-zoster-vaccines-who-position-paper.
  4. American Academy of Pediatrics. (2022). Varicella (Chickenpox) Infection in Children. Retrieved from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/vaccine-preventable-diseases/Pages/Varicella-Chickenpox-Infection-in-Children.aspx.
  5. National Health Service. (2023). Chickenpox. Retrieved from https://www.nhs.uk/conditions/chickenpox/.
  6. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Shingles. Retrieved from https://www.cdc.gov/shingles/index.html.
  7. Mayo Clinic. (2023). Shingles. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/symptoms-causes/syc-20353054.
  8. World Health Organization. (2023). Measles. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles.
  9. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Rubella (German Measles). Retrieved from https://www.cdc.gov/rubella/index.html.
  10. National Health Service. (2023). Hand, Foot, and Mouth Disease. Retrieved from https://www.nhs.uk/conditions/hand-foot-mouth-disease/.
  11. American Academy of Dermatology. (2023). Impetigo. Retrieved from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/impetigo-overview.
  12. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Pinkbook: Varicella. Retrieved from https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/varicella.html.
  13. Indonesia Ministry of Health. (2023). Epidemiological data on Varicella. Retrieved from https://www.kemkes.go.id.

dr. Maria Alfiani Kusnowati
Author: dr. Maria Alfiani Kusnowati

Dokter Umum. Universitas Kristen Maranatha angkatan 2013. Internship di RSUD Waled dan Puskesmas Losari Kabupaten Cirebon (2019). Bekerja di RS Bunda Pengharapan Merauke, Papua Selatan (2020-2023).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top