iStock.com Manfaat Terapi Musik dalam Pemulihan Pasca Stroke |
Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Setelah mengalami stroke, pasien sering kali menghadapi berbagai tantangan fisik, emosional, dan kognitif dalam proses pemulihan. Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian dalam membantu pemulihan pasca stroke adalah terapi musik. Artikel ini akan mengulas bagaimana terapi musik dapat membantu dalam pemulihan pasien pasca stroke, berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik klinis.
Apa itu Terapi Musik?
Terapi musik adalah penggunaan musik secara klinis untuk mencapai tujuan individual dalam konteks terapi, yang dilakukan oleh terapis musik terlatih. Terapi ini melibatkan berbagai aktivitas seperti mendengarkan musik, bermain alat musik, bernyanyi, dan bergerak sesuai irama musik.
Manfaat Terapi Musik dalam Pemulihan Pasca Stroke
-
Meningkatkan Fungsi Motorik
Penelitian menunjukkan bahwa terapi musik dapat membantu meningkatkan fungsi motorik pada pasien pasca stroke. Musik dengan ritme tertentu dapat merangsang area motorik otak, membantu meningkatkan koordinasi dan kemampuan gerak. Sebagai contoh, sesi terapi yang melibatkan bermain drum atau instrumen perkusi lainnya dapat membantu pasien mengembangkan kekuatan dan koordinasi tangan.
-
Memperbaiki Fungsi Kognitif
Terapi musik juga telah terbukti efektif dalam memperbaiki fungsi kognitif seperti memori, perhatian, dan kemampuan pemecahan masalah. Musik dapat merangsang area otak yang terkait dengan fungsi kognitif, membantu memperbaiki jalur saraf yang rusak akibat stroke. Aktivitas seperti menyanyi atau mengingat lirik lagu dapat membantu memperkuat memori dan fungsi eksekutif otak.
-
Mendukung Pemulihan Emosional
Pasien pasca stroke sering mengalami depresi, kecemasan, dan stres. Terapi musik dapat memberikan dukungan emosional yang signifikan. Mendengarkan musik yang disukai atau bernyanyi dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan memberikan rasa kenyamanan dan relaksasi.
-
Meningkatkan Komunikasi
Bagi pasien yang mengalami afasia atau kesulitan berbicara setelah stroke, terapi musik dapat menjadi alat yang sangat berguna. Bernyanyi dapat merangsang area otak yang berbeda dari yang digunakan untuk berbicara, membantu pasien menemukan kembali kemampuan bicara mereka. Teknik seperti Melodic Intonation Therapy (MIT) telah digunakan secara efektif untuk membantu pasien afasia.
-
Meningkatkan Kualitas Hidup
Secara keseluruhan, terapi musik dapat meningkatkan kualitas hidup pasien pasca stroke. Dengan membantu dalam aspek fisik, kognitif, dan emosional, terapi musik memberikan pendekatan holistik yang membantu pasien merasa lebih terlibat dan termotivasi dalam proses pemulihan mereka.
Terapi musik pasca stroke dapat memanfaatkan berbagai jenis musik, tergantung pada tujuan terapi, preferensi pasien, dan aspek tertentu yang ingin ditingkatkan. Berikut adalah beberapa jenis musik yang bisa digunakan dalam terapi pasca stroke beserta manfaatnya:
- Musik Ritmis
Musik dengan ritme yang kuat, seperti musik perkusi atau musik dengan tempo yang konsisten, sering digunakan untuk rehabilitasi motorik. Musik ini membantu merangsang area motorik otak dan memperbaiki koordinasi serta kontrol gerakan. Contoh genre musik ritmis yang sering digunakan adalah:
- Musik klasik dengan ritme yang jelas (seperti karya-karya Johann Sebastian Bach).
- Musik pop dengan beat yang konsisten.
- Musik latin yang memiliki ritme perkusi yang kuat.
- Musik Klasik
Musik klasik sering dipilih untuk menstimulasi otak secara keseluruhan karena kompleksitas dan variasi dinamikanya. Jenis musik ini dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan emosional. Contoh musik klasik yang sering digunakan:
- Karya-karya Mozart (terkenal dengan “Mozart Effect”).
- Komposisi Beethoven yang lebih lembut dan menenangkan.
- Musik instrumental dari komposer seperti Vivaldi dan Handel.
- Musik Relaksasi
Musik yang menenangkan dapat digunakan untuk mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan suasana hati. Jenis musik ini membantu pasien merasa lebih rileks dan nyaman. Contoh musik relaksasi meliputi:
- Musik ambient atau new age.
- Musik instrumental yang menenangkan seperti piano solo atau gitar akustik.
- Suara alam yang dikombinasikan dengan melodi lembut.
- Musik Populer
Musik yang dikenal dan disukai oleh pasien dapat memberikan efek positif pada suasana hati dan memori. Terapi dengan musik populer dapat membantu dalam aspek emosional dan kognitif, terutama dalam meningkatkan motivasi dan keterlibatan pasien. Contoh musik populer:
- Lagu-lagu yang memiliki makna pribadi bagi pasien.
- Lagu-lagu dari era tertentu yang membawa kenangan positif.
- Genre musik yang disukai oleh pasien seperti pop, rock, atau jazz.
- Bernyanyi dan Melodi
Untuk pasien dengan gangguan bicara seperti afasia, terapi yang melibatkan bernyanyi bisa sangat bermanfaat. Teknik seperti Melodic Intonation Therapy (MIT) menggunakan melodi untuk membantu pasien berbicara kembali. Jenis musik yang cocok meliputi:
- Lagu-lagu sederhana dengan lirik yang mudah diingat.
- Lagu anak-anak atau lagu rakyat dengan melodi yang jelas.
- Nyanyian atau mantra yang diulang-ulang untuk mempermudah pemulihan bahasa.
- Improvisasi Musik
Membuat musik secara spontan dapat membantu dalam meningkatkan kreativitas dan ekspresi diri. Ini bisa dilakukan dengan instrumen sederhana seperti drum, bel, atau instrumen perkusi lainnya. Improvisasi membantu pasien dalam:
- Mengekspresikan emosi yang mungkin sulit disampaikan dengan kata-kata.
- Meningkatkan koordinasi tangan dan keterampilan motorik halus.
- Membantu dalam interaksi sosial dan komunikasi.
Kesimpulan
Terapi musik menawarkan berbagai manfaat bagi pasien pasca stroke, mulai dari peningkatan fungsi motorik dan kognitif hingga dukungan emosional dan komunikasi. Sebagai pendekatan yang non-invasif dan menyenangkan, terapi musik memiliki potensi besar untuk menjadi bagian integral dari program rehabilitasi pasca stroke. Jenis musik yang digunakan dalam terapi pasca stroke sangat bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan serta preferensi masing-masing pasien. Terapi musik yang efektif sering kali merupakan kombinasi dari beberapa jenis musik dan pendekatan yang disesuaikan dengan tujuan spesifik pemulihan.
Dengan integrasi terapi musik dalam program pemulihan, pasien pasca stroke dapat memperoleh berbagai manfaat yang berkontribusi pada pemulihan yang lebih cepat dan menyeluruh.
Daftar Pustaka
- Thaut, M. H., McIntosh, G. C., & Hoemberg, V. (2014). Neurobiological foundations of neurologic music therapy: Rhythmic entrainment and the motor system. Frontiers in Psychology, 5, 1185.
- Särkämö, T., Tervaniemi, M., Laitinen, S., Forsblom, A., Soinila, S., Mikkonen, M., & Laine, M. (2008). Music listening enhances cognitive recovery and mood after middle cerebral artery stroke. Brain, 131(3), 866-876.
- Altenmüller, E., & Schlaug, G. (2015). Apollo’s gift: New aspects of neurologic music therapy. Progress in Brain Research, 217, 237-252.
- Magee, W. L., Clark, I., Tamplin, J., & Bradt, J. (2017). Music interventions for acquired brain injury. Cochrane Database of Systematic Reviews, (1).